Ukraina Menyangkal Rencana Membuat Bom Nuklir untuk Melawan Rusia
Pemerintah Ukraina dengan tegas menolak laporan media Inggris yang menyebutkan bahwa Kyiv berencana untuk mengembangkan senjata nuklir sebagai langkah melawan Rusia jika AS menghentikan bantuan militer mereka. Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan pada Rabu bahwa negara tersebut berkomitmen pada Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan tidak memiliki rencana untuk memiliki senjata nuklir.
Juru bicara kementerian, Heorhii Tykhyi, menegaskan, “Ukraina bekerja sama erat dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan sepenuhnya transparan dalam pemantauan nuklirnya, yang melarang penggunaan bahan nuklir untuk keperluan militer.” Hal ini disampaikan kepada Kyiv Independent pada Kamis.
Sebelumnya, surat kabar The Times dari Inggris melaporkan bahwa Ukraina dapat mengembangkan bom nuklir sederhana dalam beberapa bulan jika bantuan militer AS di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump dihentikan. Namun, Kementerian Luar Negeri Ukraina telah membantah laporan tersebut dan menegaskan bahwa Ukraina tidak memiliki niat untuk mengembangkan senjata pemusnah massal sendiri.
Spekulasi tentang kemungkinan Ukraina memiliki senjata nuklir meningkat setelah Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya harus bergabung dengan NATO atau mempertimbangkan opsi nuklir untuk melindungi diri sendiri. Namun, Zelensky kemudian menarik kembali pernyataannya dan menegaskan bahwa Ukraina tidak sedang mencari kemampuan nuklir, namun hanya ingin menekankan kegagalan Memorandum Budapest.
Berdasarkan perjanjian tahun 1994, Ukraina setuju untuk menyerahkan persenjataan nuklir warisan Sovietnya sebagai imbalan jaminan keamanan dari AS, Inggris, dan Rusia. Ukraina telah mematuhi perjanjian ini dan tidak memiliki niat untuk melanggarnya dengan mengembangkan senjata nuklir.
Dengan demikian, Ukraina tetap komitmen pada prinsip-prinsip NPT dan akan terus bekerja sama dengan IAEA untuk memastikan bahwa program nuklirnya berada dalam batas yang ditetapkan oleh perjanjian internasional. Ukraina percaya bahwa keamanan regional dapat dicapai melalui kerja sama internasional dan penolakan terhadap senjata nuklir.