Kerusuhan di India, Umat Muslim Lawan Pembongkaran Masjid
Empat orang telah meninggal dan sejumlah lainnya terluka dalam bentrokan kekerasan di Sambhal, India. Kekerasan ini terjadi saat pihak berwenang melakukan survei di sebuah masjid abad ke-16 yang menjadi pusat pertempuran hukum atas klaim bahwa masjid tersebut dibangun di lokasi kuil Hindu. Warga setempat berkumpul di sekitar masjid saat tim survei tiba, dengan kerumunan mencapai hingga 1.000 orang. Beberapa orang melemparkan batu ke arah polisi yang berada di lokasi, dan ada laporan bahwa lebih dari sepuluh kendaraan dibakar.
Situasi semakin memanas, dengan pengunjuk rasa bentrok dengan penegak hukum. Polisi menggunakan gas air mata dan pentungan untuk membubarkan kerumunan, sementara ada juga laporan tentang tembakan yang mengakibatkan cedera di kedua belah pihak. Untuk mencegah penyebaran informasi salah dan kekerasan lebih lanjut, sekolah ditutup dan layanan internet dimatikan di wilayah tersebut.
Pejabat setempat telah mengirim pasukan tambahan untuk mengendalikan situasi dan memastikan keselamatan warga. Meskipun terjadi kerusuhan, pemeriksaan lokasi telah selesai, dan laporan survei akan diserahkan ke pengadilan. Ketegangan di Sambhal meningkat sejak survei pertama dilakukan pada 21 November.
Masjid di Sambhal diyakini dibangun pada abad ke-16 di bawah kekuasaan Kekaisaran Mughal. Tempat ini memiliki makna historis dan religius, dilindungi oleh Undang-Undang Ibadah negara. Anggota parlemen dari Partai Samajwadi, Zia-Ur-Rehman Barq, menyatakan bahwa tempat ibadah yang ada sejak 1947 harus tetap berada di lokasinya.
Perdana Menteri Narendra Modi telah meresmikan sebuah kuil besar di Ayodhya, Uttar Pradesh, hampir setahun yang lalu. Kuil ini dibangun di lokasi Masjid Babri abad ke-16 yang dihancurkan pada tahun 1992, menyebabkan bentrokan komunal. Perselisihan atas lokasi tersebut berakhir dengan keputusan Mahkamah Agung pada tahun 2019, yang menyerahkan tanah tersebut untuk pembangunan kuil Hindu.
Akhilesh Yadav, ketua Partai Samajwadi, menyalahkan pemerintah negara bagian yang dipimpin oleh PM Narendra Modi atas ketegangan yang terjadi. Peristiwa ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih besar di masa depan. Semoga situasi dapat diselesaikan dengan damai dan perdamaian dapat terwujud di Sambhal.