Eks Wali Kota Filipina Ditangkap di Indonesia Terduga Jadi Mata-mata China

Eks Wali Kota Filipina Ditangkap di Indonesia, Terduga Jadi Mata-mata China

Jadi, ada kabar terbaru dari Filipina dan Indonesia nih! Mantan wali kota Filipina yang diduga jadi mata-mata China, Alice Guo, baru aja ditangkap di sebuah hotel di Tangerang. Guo yang berusia 33 tahun ini sebelumnya udah jadi buronan selama beberapa minggu. Dia ditangkap di pinggiran Jakarta pagi-pagi sekali, Rabu kemarin, setelah pencarian yang melibatkan beberapa negara.

Alice Guo ini dulu menjabat sebagai Wali Kota Bamban, sebuah kota kecil di provinsi Tarlac, Filipina. Dia kabur dari Filipina pada bulan Juli setelah beberapa tuduhan ditujukan kepadanya. Pihak berwenang Filipina udah menjerat Guo dengan 87 tuduhan pencucian uang dan 35 orang lainnya terkait dengan operasi judi daring di Bamban dan Pampanga. Selain itu, dia juga terlibat dalam tuduhan perdagangan manusia dari penggerebekan di Bamban awal tahun ini.

Guo ditangkap di hotel di Jakarta sekitar pukul 01.30 WIB. Menurut juru bicara biro imigrasi Filipina, pihak Indonesia menganggapnya sebagai imigran ilegal. “Kami udah ngirim informasi bahwa dia adalah buronan dengan surat perintah penangkapan yang masih pending,” katanya.

Saat ini, Manila dan Jakarta lagi negosiasi tentang kemungkinan ekstradisi Guo. Filipina juga ingin menukar Guo dengan gembong narkoba Australia yang saat ini dipenjara di Manila. Kasus ini bermula setelah penggerebekan besar-besaran pada bulan Maret di kompleks perjudian daring yang banyak melayani warga China. Penyidik menemukan berbagai bukti kegiatan ilegal di sana, termasuk penipuan keuangan dan perdagangan manusia.

Setelah penggerebekan, Senat Filipina mulai menyelidiki keterlibatan Guo, tapi dia dua kali mangkir dari sidang, yang akhirnya membuat surat perintah penangkapan dikeluarkan. Guo dituduh mencuci uang sekitar 100 juta peso (sekitar USD1,8 juta) melalui bisnis ilegal. Dia melarikan diri dari Filipina pada bulan Juli tanpa melalui imigrasi dan sempat melintasi Malaysia dan Singapura sebelum tiba di Indonesia.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr udah menyatakan bahwa pejabat yang membantu pelariannya bakal diusut. “Kami nggak akan biarkan kasus ini berlarut-larut. Ini akan jadi kemenangan bagi rakyat Filipina,” tegas Marcos.

Kasus Guo juga bikin heboh karena ada kontroversi mengenai kewarganegaraannya. Meskipun dia klaim sebagai warga Filipina asli, ada dugaan bahwa dia mungkin warga China. Selama sidang Senat pada bulan Mei, terungkap bahwa pendaftaran kelahirannya baru dilakukan saat dia berusia 17 tahun, yang bikin dokumennya diragukan. Beberapa senator bahkan menduga Guo mungkin jadi mata-mata China.

Guo sendiri tetap membantah semua tuduhan dan bilang bahwa dia nggak bersalah. Tim hukumnya juga menegaskan bahwa dia tetap tidak bersalah sampai terbukti sebaliknya. Kasus ini makin banyak dibahas karena bukan cuma sensasional, tapi juga mengungkap celah dalam sistem keamanan dan kontrol perbatasan Filipina.