Israel Serang Beirut dan Tewaskan 720 Orang, Kenapa Lebanon Diam Aja?
Ketidakhadiran militer Lebanon telah menjadi sorotan media internasional dalam beberapa waktu terakhir. Israel telah melancarkan serangan udara di Beirut dan sekitarnya dengan alasan memerangi kelompok Hizbullah. Menurut data Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari 720 orang tewas selama serangan udara Israel dalam seminggu terakhir.
Konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin memanas, dan media-media global bertanya-tanya mengapa tentara Lebanon tidak terlihat di medan pertempuran. Namun, peran tentara Lebanon dalam konflik tersebut jauh lebih rumit daripada yang banyak orang kira.
Menurut Jenderal Angkatan Darat Lebanon, Khalil Helou, tentara Lebanon bukanlah tentara klasik seperti tentara Barat. Mereka tunduk pada instruksi pemerintah Lebanon, dan peran mereka tidak hanya mempertahankan perbatasan negara. Pimpinan Lebanon memiliki berbagai masalah penting yang harus dipertimbangkan, dan semua keputusan yang diambil memiliki konsekuensi serius.
Jika serangan udara Israel berubah menjadi operasi darat, Lebanon Selatan dan Lembah Bekka akan menjadi target utama. Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 menetapkan pembentukan pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, di selatan Lebanon. Tentara reguler Lebanon diberi peran aktif dalam resolusi ini, dan mereka harus bekerja sama dengan UNIFIL untuk menjaga perdamaian di wilayah tersebut.
Dalam situasi konflik yang semakin memanas, Angkatan Bersenjata Lebanon akan menghadapi dilema besar. Mereka harus memilih antara menghadapi tentara Israel atau melucuti senjata Hizbullah dengan paksa, sesuai dengan resolusi PBB. Keputusan ini tidaklah mudah, dan akan memiliki dampak besar bagi Lebanon dan seluruh Timur Tengah.
Dengan kondisi politik dan keamanan yang rumit di Lebanon, tentara Lebanon harus tetap waspada dan siap untuk bertindak sesuai keputusan pemerintah. Mereka harus menjaga keamanan negara dan melindungi rakyatnya tanpa melanggar hukum internasional.
Dalam situasi konflik yang semakin memanas, kepemimpinan Lebanon harus bekerja sama dengan UNIFIL dan komunitas internasional untuk mencari solusi damai dan menghindari eskalasi kekerasan yang dapat merugikan banyak pihak. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Lebanon dan seluruh Timur Tengah.
Dengan kerja sama dan diplomasi yang kuat, diharapkan konflik di Lebanon dapat diselesaikan dengan damai dan menghasilkan hasil yang positif bagi semua pihak yang terlibat. Semoga Lebanon dapat kembali ke keadaan stabil dan damai, serta mencegah terjadinya konflik bersenjata yang dapat merugikan banyak orang.