Joe Biden dan Kamala Harris: Duo Penuh Energi di Gedung Putih
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dalam konferensi pers pada Kamis (11/7/2024) bahwa dia tidak akan memilih Kamala Harris sebagai wakil presidennya jika Harris tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden. Biden menyoroti karir Harris sebagai senator dan jaksa sebelum dia menjadi wakil presiden, sebagai tanggapan atas pertanyaan dari seorang reporter. Ia juga mencatat bahwa Harris telah melakukan advokasi yang baik untuk kebebasan reproduksi perempuan selama empat tahun terakhir. “Dia memenuhi syarat untuk menjadi presiden,” kata Biden. “Itulah sebabnya aku memilihnya,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Biden menghadapi tekanan yang meningkat dari rekan-rekan Demokratnya yang khawatir tentang pencalonannya dalam pemilihan presiden AS pada Minggu (7/7/2024). Biden berusaha meredakan kekhawatiran ini dengan kampanye di negara bagian Pennsylvania yang merupakan medan pertempuran yang cukup penting.
Biden, yang berusia 81 tahun, semakin banyak mendapat seruan untuk mengakhiri upayanya untuk terpilih kembali setelah kinerjanya terhenti dalam debat tanggal 27 Juni dengan Donald Trump, yang berusia 78 tahun dari Partai Republik, menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya untuk menjalankan tugasnya selama empat tahun ke depan. Dia telah berjanji untuk tetap ikut dalam pencalonan, menolak seruan agar dia mundur dari jabatannya dan menyebutnya sebagai “omong kosong” dalam email penggalangan dana pada Sabtu (6/7/2024).
Pada Minggu (7/7/2024), presiden Partai Demokrat tersebut menerima sambutan hangat di sebuah gereja Kulit Hitam di Philadelphia dan kemudian melakukan perjalanan ke ibu kota negara bagian Pennsylvania, Harrisburg, untuk menghadiri acara dengan anggota serikat pekerja. Pemilih kulit hitam adalah bagian penting dari basis dukungan Biden dan jajak pendapat publik baru-baru ini menunjukkan bahwa dukungan mereka terhadap Biden melemah.
Sebuah sumber yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan kepada Reuters, dalam seruan kepemimpinan pada Minggu (7/7/2024) yang disuarakan oleh Pemimpin Partai Demokrat di DPR Hakeem Jeffries, beberapa anggota DPR dari Partai Demokrat mengatakan bahwa Biden harus mundur sebagai calon presiden. Menurut laporan media, perwakilan Jerrold Nadler, Adam Smith, Mark Takano, dan Joe Morelle, anggota senior Partai Demokrat di DPR yang duduk di komite Kehakiman, Angkatan Bersenjata, Urusan Veteran, dan Administrasi DPR, termasuk di antara mereka yang meminta Biden untuk mundur.
Dalam menghadapi tekanan ini, Biden tetap tegar dan yakin bahwa ia masih memiliki dukungan yang kuat dari para pemilih. Meskipun ada desakan untuk mundur, Biden bersikeras untuk melanjutkan perjuangannya untuk terpilih kembali sebagai presiden AS. Dengan pengalaman dan dedikasinya untuk melindungi kebebasan dan hak-hak rakyat, Biden yakin bahwa dia adalah pilihan terbaik untuk memimpin negara ini ke depan.
Dengan semangat yang tak kenal lelah, Biden terus melakukan kampanye di berbagai wilayah untuk memperoleh dukungan yang lebih luas. Dengan keyakinan bahwa visi dan misinya untuk menciptakan perubahan positif dan memberikan keadilan bagi semua warga Amerika akan terwujud, Biden siap untuk menghadapi segala tantangan yang ada di hadapannya.
Sebagai seorang pemimpin yang berpengalaman dan berkomitmen, Biden tidak akan mundur begitu saja. Dia percaya bahwa dengan kerja keras dan dukungan dari rakyat Amerika, ia dapat mencapai tujuannya untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi semua. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Biden siap untuk melangkah maju dan menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan.