Norwegia Kerahkan 2 Jet Tempur F-35 saat Rusia Serang Ukraina

Norwegia Kerahkan 2 Jet Tempur F-35 saat Rusia Serang Ukraina

Norwegia, salah satu negara anggota NATO, telah mengirimkan dua jet tempur F-35A ke Polandia untuk membantu melindungi pusat logistik utama yang membawa bantuan material ke Ukraina. Tindakan ini diambil setelah Rusia melakukan serangan besar-besaran dengan 43 rudal dan 74 pesawat nirawak ke Ukraina. Jet tempur Norwegia tersebut diterbangkan karena wilayah udara Polandia telah beberapa kali dilanggar oleh rudal dan pesawat nirawak Rusia sejak invasi dimulai.

Letnan Kolonel Eivind Byre dari Angkatan Udara Kerajaan Norwegia menyatakan bahwa dua jet tempur F-35A Norwegia telah bergerak cepat di wilayah udara Polandia sebagai respons terhadap serangan Rusia di Ukraina. Tindakan ini merupakan bagian dari pergerakan peringatan reaksi cepat (QRA) NATO untuk melindungi wilayah udara Polandia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, melaporkan bahwa Rusia telah meluncurkan lebih dari 40 rudal dan 70 pesawat nirawak ke Ukraina, menargetkan infrastruktur gas dan fasilitas energi. Meskipun sebagian besar rudal berhasil dicegat, serangan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan terutama pada infrastruktur gas di Kharkiv, Lviv, dan Ivano-Frankivsk.

Pemerintah daerah di Lviv dan Ivano-Frankivsk melaporkan tidak ada korban jiwa akibat serangan Rusia. Namun, operator jaringan listrik nasional Ukraina mengumumkan pemadaman listrik darurat di enam wilayah setelah serangan rudal Rusia yang disebut sebagai “besar-besaran”.

Serangan Rusia dilaporkan dipimpin oleh pesawat pengebom strategis Tu-95MS Bear dan Tu-22M3 Backfire yang meluncurkan rudal jelajah dari udara. Selain itu, rudal balistik udara Kinzhal juga digunakan dalam serangan tersebut.

Tindakan Norwegia mengirimkan jet tempur ke Polandia sebagai bagian dari upaya NATO untuk melindungi wilayah udara dan membantu Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia. Keberadaan jet tempur F-35A Norwegia di Polandia diharapkan dapat memberikan dukungan dan kekuatan tambahan bagi Ukraina dalam menghadapi ancaman yang semakin meningkat dari Rusia.