PBB dan Kemanusiaan: Mengapa Gaza adalah Prioritas
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, meminta gencatan senjata di Jalur Gaza karena situasi kemanusiaan yang mengkhawatirkan. Dalam pertemuan terkait Timur Tengah yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Guterres menegaskan perlunya kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera tanpa syarat.
Guterres menyatakan bahwa perundingan dengan Mesir, Qatar, dan AS sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan tersebut. Situasi kemanusiaan di Gaza dianggap sebagai “noda moral bagi kita semua” dan Guterres memperingatkan bahwa sistem dukungan kemanusiaan di Gaza hampir runtuh.
Di Tepi Barat, Guterres mengatakan wilayah tersebut dan Yerusalem Timur menghadapi kondisi yang berbahaya. Dia menyoroti tingkat kekerasan yang tinggi yang masih terjadi, termasuk dari pasukan keamanan Israel, para pemukim, dan kelompok bersenjata Palestina. Guterres juga mendesak untuk mengakhiri konflik dan mencari solusi untuk mengakhiri pendudukan Israel.
Israel telah dikecam secara internasional karena serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak 7 Oktober. Ribuan warga Palestina tewas atau terluka dalam serangan tersebut, dan banyak wilayah Gaza hancur akibat blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Mahkamah Internasional telah menuduh Israel melakukan genosida dan memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan operasi militernya di Rafah. Lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei.
Guterres menekankan pentingnya menemukan solusi politik untuk mengakhiri konflik sesuai dengan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan. Kita semua harus bekerja sama untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.