Pelabuhan Mesir Akan Menjadi Titik Pasokan Utama untuk Israel Selama Genosida Gaza
Pelabuhan laut di Mesir telah menjadi tempat penting bagi kapal kargo dan semen yang mengangkut barang ke dan dari Israel selama periode konflik di Gaza. Informasi ini didapat dari penyelidikan sumber terbuka. Saat Israel terus melakukan serangan mematikan dan blokade di Jalur Gaza, pelabuhan-pelabuhan Mesir menjadi jalur vital untuk memasok barang ke wilayah tersebut.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Arabi Post pada Kamis (22/8/2024), sebanyak 19 kapal telah aktif selama tiga bulan terakhir, melakukan perjalanan antara pelabuhan Israel dan Mesir. Tidak ada kapal dari negara-negara Arab lainnya yang tiba di pelabuhan Israel selama periode yang sama.
Kedekatan geografis antara pelabuhan Mesir dan Israel, terutama Pelabuhan Ashdod yang hanya berjarak 29 kilometer dari Gaza, membuat biaya pengiriman menjadi lebih efisien. Hal ini tercermin pada harga barang yang dikirim melalui laut. Penyelidikan Arabi Post menunjukkan bahwa kapal-kapal tersebut terutama mengangkut muatan seperti kontainer, semen, dan barang curah seperti biji-bijian, gula, dan batu bara.
Selama tiga bulan terakhir, sebagian besar kapal beroperasi antara Alexandria, Damietta, Dekheila, Port Said, dan al-Arish di Mesir, serta Haifa dan Ashdod di Israel. Kapal-kapal ini berlayar di bawah bendera beberapa negara seperti Panama, Liberia, Israel, Mesir, dan lain-lain.
Data dari Vesselfinder menunjukkan bahwa kepemilikan kapal-kapal tersebut berasal dari perusahaan-perusahaan di berbagai negara seperti Mesir, Israel, Turki, Yunani, Singapura, Jerman, dan Siprus. Sebagian besar kapal tersebut memiliki dua tujuan utama selama dua tahun terakhir, yaitu Mesir dan Israel.
Beberapa kapal yang sering berlayar ke pelabuhan-pelabuhan Mesir dan Israel adalah Lucy Bochard dan Pan GG. Lucy Bochard, yang dimiliki oleh perusahaan Jerman, sering melakukan perjalanan ke kedua negara tersebut. Sementara itu, Pan GG, kapal milik grup pelayaran Mesir Pan Marine, juga aktif dalam mengangkut barang antara Mesir dan Israel.
Selain kapal kargo, enam kapal pengangkut semen juga terlihat aktif selama periode tersebut. Mereka terutama beroperasi antara pelabuhan Mesir dan Israel, membawa semen untuk proyek konstruksi. Rute kapal-kapal ini meliputi pelabuhan Al-Arish, Abu Qir, dan Alexandria di Mesir, serta Haifa dan Ashdod di Israel.
Mesir dilaporkan meningkatkan ekspor dan impor dengan Israel selama periode perang Gaza, menurut statistik resmi Israel. Semua aktivitas kapal ini mencerminkan pentingnya pelabuhan-pelabuhan Mesir sebagai titik vital dalam perdagangan antara Mesir dan Israel selama periode konflik di Gaza.