Pemerintah Suriah Baru Akan Tuntut Iran Senilai Rp 4870 Triliun Usai Rezim Assad Tumbang

Pemerintah Suriah Baru Akan Tuntut Iran Senilai Rp 4.870 Triliun Usai Rezim Assad Tumbang

Pemerintah baru Suriah, yang saat ini mengambil alih kekuasaan sementara, dikabarkan akan menuntut kompensasi sebesar USD300 miliar dari Iran setelah rezim Bashar al-Assad digulingkan. Uang kompensasi ini diminta sebagai ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan oleh Teheran di Suriah selama masa perang saudara. Menurut laporan Al-Modon yang dikutip oleh Middle East Monitor pada Jumat (27/12/2024), seorang sumber anonim yang dekat dengan pemerintah baru Suriah pasca-Assad menyatakan bahwa kompensasi sebesar USD300 miliar tersebut ditujukan untuk rakyat Suriah dan negara Suriah, sebagai akibat dari kebijakan “kriminal dan sewenang-wenang” yang dilakukan oleh Teheran terhadap warga Suriah dan infrastruktur Suriah selama mendukung rezim Assad dengan militer dan bantuan finansial.

Laporan mengenai tuntutan kompensasi besar ini muncul setelah berita bahwa Iran juga akan menuntut pemerintah baru pasca-Assad membayar utang sebesar USD30 miliar hingga USD50 miliar kepada Iran. Selama 13 tahun perang saudara di Suriah, Iran memberikan dukungan militer dan bantuan finansial yang besar kepada rezim Assad dalam pertempuran melawan pemberontak. Namun, sekarang pemberontak tersebut telah berhasil menggulingkan rezim Assad dan mengambil alih kekuasaan, sehingga Iran menginginkan pembayaran utang tersebut.

Meskipun demikian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, membantah bahwa Iran menuntut jumlah sebesar USD30 hingga USD50 miliar dari pemerintah baru Suriah. Baghaei menyatakan bahwa laporan tersebut sangat dibesar-besarkan. Sumber yang dikutip oleh surat kabar juga menyangkal adanya komunikasi yang sedang berlangsung antara Teheran dan Damaskus, dengan menyatakan bahwa hubungan antara kedua negara tersebut saat ini terputus dan pemerintah baru Suriah tidak memiliki rencana untuk berinteraksi dengan Iran dalam waktu dekat.

Dengan begitu, hubungan antara Suriah dan Iran tampaknya akan menjadi semakin rumit dengan adanya tuntutan kompensasi dan pembayaran utang yang saling bersilangan. Perlu dicari solusi yang adil dan damai untuk menyelesaikan masalah ini tanpa menimbulkan konflik lebih lanjut di kawasan Timur Tengah. Semoga kedua negara dapat menemukan jalan keluar yang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan membawa perdamaian bagi rakyat Suriah yang telah lama menderita akibat perang yang berkecamuk di negara mereka.