Penyebaran Cacar Monyet Jenis Baru di Afrika Tengah

Penyebaran Cacar Monyet Jenis Baru di Afrika Tengah

Jenis baru cacar monyet yang disebut “Klad 1b” diketahui lebih mematikan dan lebih mudah menular dari orang ke orang daripada virus cacar monyet sebelumnya. Tingkat kematian akibat infeksi cacar monyet saat ini mencapai 10%. Mpox, atau yang lebih dikenal sebagai cacar monyet, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Klad 1b pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo (DRC) di Afrika tengah, di mana penyebarannya mulai terdeteksi sejak September 2023. Sejak saat itu, kasus infeksi cacar monyet telah dilaporkan di beberapa negara seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah (CAR), Rwanda, Uganda, dan Kenya pada awal Agustus 2024.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan penyebaran cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global. Ini merupakan kali kedua dalam dua tahun terakhir virus tersebut dikategorikan sebagai keadaan darurat. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa dengan penyebaran jenis cacar monyet yang lebih mematikan ini, langkah-langkah pencegahan harus ditingkatkan untuk menghentikan penularan penyakit ini.

Data dari Africa CDC menunjukkan bahwa antara tahun 2022 dan 28 Juli 2024, terdapat total 37.583 kasus dan 1.451 kematian akibat cacar monyet yang dilaporkan di 15 negara Afrika. Cacar monyet terbagi menjadi dua klad yang berbeda, yaitu klad I dan klad II. Klad I endemik menyebar di Cekungan Kongo di Afrika tengah, sementara klad II endemik di Afrika Barat.

Strain klad 1b diketahui menyebabkan ruam kulit di seluruh tubuh, berbeda dengan strain lain yang biasanya terbatas pada area tertentu seperti mulut, wajah, dan alat kelamin. Strain ini juga memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi, terutama pada anak-anak di Republik Demokratik Kongo (DRC).

Meskipun vaksin dan pengobatan antivirus untuk cacar monyet sudah ada, namun ketersediaannya masih terbatas di sebagian besar negara Afrika. Hal ini menyebabkan tingkat risiko infeksi cacar monyet di benua Afrika lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di dunia.

Dalam laporan terbaru, DRC menjadi hotspot kasus cacar monyet dengan persentase yang tinggi dari semua kasus infeksi dan kematian yang dilaporkan. Namun, risiko terhadap kawasan Eropa dinilai sangat rendah oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).

Dengan peningkatan kasus infeksi dan fatalitas yang signifikan pada tahun 2024, langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang lebih intensif perlu dilakukan untuk mengendalikan penyebaran cacar monyet. Semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat, perlu bekerja sama dalam upaya mengatasi masalah ini demi kesehatan masyarakat yang lebih baik. Ayo jaga kesehatan dan tetap waspada terhadap penyakit menular seperti cacar monyet ini!