Topan Monster Shanshan Melanda Jepang, Warga Diimbau Mengungsi
Jutaan orang di Jepang barat daya harus mengungsi dari rumah mereka karena Topan Shanshan, yang disebut sebagai topan monster, menerjang wilayah tersebut sejak Kamis. Topan ini membawa angin kencang dan hujan deras, menyebabkan pemadaman listrik, kekacauan lalu lintas udara, dan membuat pabrik-pabrik besar tutup sementara. Setidaknya tiga orang telah tewas dan banyak lainnya terluka dalam badai ini, yang diprediksi sebagai salah satu badai terkuat yang pernah melanda Jepang.
Toyota, Nissan, Honda, serta perusahaan semikonduktor Renesas, Tokyo Electron, dan Rohm telah menghentikan sementara produksi di beberapa pabrik mereka karena dampak buruk dari Topan Shanshan. Para karyawan di rumah duka juga merasakan dampak langsung dari badai ini, dengan jendela pecah dan kabel listrik serta dinding bangunan roboh.
Dengan kecepatan angin mencapai 50 meter per detik (180 km per jam), topan ini sangat kuat dan berbahaya. Lebih dari 200.000 rumah tangga di tujuh prefektur tidak mendapatkan pasokan listrik, menyebabkan ketidaknyamanan bagi banyak orang. Kepala Sekretaris Kabinet melaporkan bahwa tiga orang telah tewas dan satu orang hilang dalam insiden terkait dengan topan ini, sementara 45 orang lainnya mengalami luka-luka.
Badai ini diperkirakan akan berlanjut ke wilayah tengah dan timur Jepang, termasuk Tokyo, pada akhir pekan ini. Lebih dari 5,2 juta orang telah diberi peringatan evakuasi di seluruh negeri, dengan Kyushu menjadi daerah yang terdampak paling parah. Evakuasi dilakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman badai yang membahayakan.
Maskapai penerbangan seperti ANA Holdings dan Japan Airlines telah membatalkan hampir 800 penerbangan, sementara layanan kereta api dan bus juga terganggu akibat topan ini. Situasi darurat telah dinyatakan di beberapa wilayah untuk memastikan koordinasi yang efektif dalam menangani dampak dari Topan Shanshan.
Topan Shanshan adalah bencana alam terbaru yang melanda Jepang, menyusul Topan Ampil yang juga menimbulkan kerugian serupa awal bulan ini. Masyarakat diharapkan untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk evakuasi yang diberikan oleh pihak berwenang demi keselamatan bersama. Semoga bencana ini segera berlalu dan kondisi normal dapat pulih kembali.