Tragis! Lebih Dari 30 Orang Di Nigeria Dibakar Hidup-Hidup, 12 Meninggal Dan 17 Rumah Habis Terbakar

Tragis! Lebih Dari 30 Orang Di Nigeria Dibakar Hidup-Hidup, 12 Meninggal Dan 17 Rumah Habis Terbakar

Tragis! Puluhan orang di desa kecil di Negara Bagian Kaduna, Nigeria barat laut, dibakar hidup-hidup bersama dengan rumah mereka pada Minggu (18/2/2024). Akibat peristiwa ini, 12 orang meninggal dunia dan 15 lainnya mengalami luka bakar.

Isa Yusuf, seorang tokoh pemuda di masyarakat setempat, mengatakan kepada Anadolu bahwa sekelompok pria bersenjata menyerbu desa Gindin Dutse Makyali di wilayah Kajuru, Negara Bagian Kaduna, dan menembak secara sporadis ke rumah-rumah warga.

“Ada banyak tembakan, dan kami takut keluar dari rumah kami. Mereka membakar beberapa rumah, 12 orang terperangkap di dalam rumah mereka dan sekitar 15 orang menderita luka bakar serius,” ujar Yusuf.

Para pria bersenjata tersebut membakar 17 rumah dan melukai 15 orang, yang kemudian segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Serangan ini merupakan bagian dari serangkaian kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut yang diduga dilakukan oleh para penggembala yang sering terlibat bentrok dengan petani terkait akses terhadap air dan padang rumput untuk ternak mereka di sekitar lahan pertanian.

Wilayah barat laut Nigeria sebagian besar terdiri dari wilayah pertanian, dengan keberadaan kelompok nomaden.

Warga meyakini bahwa para penyerang adalah penggembala yang terkait dengan serangan sebelumnya di daerah tersebut sejak 2021.

Namun, kepolisian mengatakan bahwa penyelidikan mereka terhadap para penyerang belum selesai untuk memastikan siapa yang terlibat dalam penyerangan tersebut dan pembunuhan 12 orang tak bersalah.

Juru bicara kepolisian Negara Bagian Kaduna, Mansir Hassan, memastikan terjadinya serangan tersebut kepada Anadolu, mengatakan bahwa polisi telah mengerahkan pasukan khusus ke wilayah tersebut untuk “mencegah serangan lebih lanjut dan memulihkan kepercayaan” di kalangan warga setempat.

Bagian barat laut negara ini juga menjadi sasaran serangan bandit dan penculikan yang merajalela untuk memperoleh uang tebusan.