AS Mengaku Kirim 1 Skuadron Jet Tempur F-16 Sebelum Israel Serang Iran
Amerika Serikat (AS) mengaku telah mengirimkan satu skuadron jet tempur F-16 ke Timur Tengah pada Jumat, beberapa jam sebelum serangan udara Israel terhadap Iran. Menurut Komando Pusat AS (CENTCOM), F-16 dari Skuadron Tempur ke-480 tiba di wilayah tanggung jawab mereka. Meskipun tidak dijelaskan peran operasional F-16 tersebut, namun misi mereka adalah untuk memperkuat kehadiran AS di kawasan tersebut.
Seorang pejabat senior AS menyatakan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan luas dan presisi tersebut, namun mereka bekerja sama dengan pemerintah Israel untuk mendorong serangan yang minim risiko tanpa menimbulkan korban sipil. Tujuannya adalah untuk merespons serangan Iran dengan cara yang proporsional, serta untuk mencegah serangan di masa depan dan mengurangi kemampuan Iran untuk melancarkan serangan.
Menurut laporan The New Arab, serangan tersebut ditargetkan pada ibu kota Iran, Teheran, serta provinsi barat daya Khuzestan dan Ilam. Lebih dari 100 jet tempur Israel, termasuk pesawat siluman F-35, F-16, dan F-15 dilibatkan dalam serangan tersebut. Israel menggunakan rudal supersonik Rampage dan rudal Rocks, serta melakukan serangan dalam gelombang yang berbeda.
Pertahanan udara Israel dan AS dalam keadaan siaga tinggi, dengan jet tempur melakukan serangan terkoordinasi sementara yang lain memberikan perlindungan. Militer Iran melaporkan korban tewas dalam serangan tersebut, namun jumlahnya masih diperdebatkan. Iran mengklaim berhasil menangkis serangan tersebut dan hanya mengalami kerusakan terbatas pada beberapa lokasi.
Iran juga mengumumkan penangguhan semua penerbangan di semua rute hingga pemberitahuan lebih lanjut, dengan Irak menyusul langkah tersebut. Namun, beberapa jam kemudian, penerbangan kembali normal. Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran menyatakan bahwa mereka berhasil mendeteksi dan menghalau sejumlah besar rudal musuh selama serangan tersebut.
Meskipun kerugian terjadi, Iran mengklaim bahwa sistem pertahanan udaranya tetap berfungsi dengan baik dan semua unit radar yang rusak sedang diperbaiki atau diservis ulang. Mereka menegaskan bahwa tindakan agresi Israel tidak efektif dan hanya menyebabkan kerusakan kecil.
Dengan demikian, situasi di Timur Tengah semakin tegang dengan adanya serangan udara yang melibatkan berbagai negara dan pihak. Semua pihak diharapkan dapat menyelesaikan konflik ini dengan cara yang damai dan diplomatis, demi menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.