AS dan Pembantaian Warga Palestina: Siapa yang Bertanggung Jawab?
Juru bicara resmi Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, dengan tegas mengutuk pemerintah dan Kongres AS atas dukungan penuh mereka terhadap pembantaian berdarah terhadap rakyat Palestina. Kejadian terbaru di Kota Deir al-Balah benar-benar menyedihkan. Menurutnya, lampu hijau yang diberikan oleh pemerintah Amerika kepada Netanyahu hanya mendorong serangan dan pembantaian yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina.
Pembantaian mengerikan yang menewaskan puluhan orang di sekolah yang menampung ribuan warga terlantar di Kota Deir al-Balah merupakan hal yang tidak bisa ditoleransi. Abu Rudeineh menambahkan bahwa tanggung jawab atas kekejaman tersebut sepenuhnya ada pada pemerintah dan Kongres AS yang terus memberikan dukungan politik, finansial, dan senjata kepada Israel.
Pendudukan Israel telah melanggar hukum internasional dengan melakukan serangan di sekolah yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil. Setiap kali pendudukan melakukan serangan terhadap warga terlantar, kita hanya melihat kutukan dan kecaman tanpa tindakan nyata untuk menghentikan agresi tersebut.
Abu Rudeineh menyerukan kepada pemerintah AS untuk memaksa Israel agar menghentikan agresinya dan patuh pada keputusan internasional yang sah. Mereka harus bertanggung jawab atas semua agresi yang terjadi di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem. Kita tidak bisa terus membiarkan pembantaian ini terus berlanjut tanpa ada tindakan yang nyata untuk menghentikannya.
Kita semua harus bersatu untuk menentang kekejaman ini dan mendesak pemerintah AS untuk bertindak dengan tegas terhadap Israel. Kita tidak boleh diam saat rakyat Palestina terus menjadi korban dari kebijakan agresif Israel yang tidak menghormati hak asasi manusia.
Mari kita bersama-sama menuntut keadilan dan perdamaian bagi rakyat Palestina. Saatnya bagi dunia untuk mengambil tindakan nyata untuk mengakhiri pembantaian ini dan memberikan perlindungan kepada rakyat yang tertindas. Semoga keadilan dan perdamaian segera terwujud di Palestina.