Donald Trump Ngeluh Bendera AS Akan Dikibarkan Setengah Tiang di Hari Pelantikan

Donald Trump Ngeluh Bendera AS Akan Dikibarkan Setengah Tiang di Hari Pelantikan

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluh tentang rencana pengibaran bendera negara setengah tiang pada hari pelantikannya yang akan datang. Menurut laporan dari AFP, bendera setengah tiang tersebut akan dikibarkan sebagai tanda berkabung atas meninggalnya mantan Presiden AS Jimmy Carter pada 29 Desember 2024. Keluhan panjang tersebut diungkapkan oleh Trump melalui akun media sosialnya, Truth Social, pada Jumat waktu setempat. Dia menyindir Partai Demokrat yang merupakan oposisi, karena mereka akan senang melihat bendera AS dikibarkan dalam posisi berkabung saat dirinya dilantik.

“Partai Demokrat sangat senang dengan kemungkinan bendera Amerika kita yang megah akan dikibarkan setengah tiang selama pelantikan saya,” tulis Trump. “Mereka pikir ini sangat hebat, dan sangat senang dengan hal itu. Namun sebenarnya, mereka tidak mencintai negara kita, mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri,” tambahnya. Trump juga mengatakan bahwa ini akan menjadi peristiwa pertama kali bendera AS dikibarkan setengah tiang saat pelantikan presiden.

“Walaupun tidak ada yang ingin melihat ini. Dan tidak ada warga Amerika yang senang dengan hal tersebut. Mari kita lihat bagaimana hasilnya,” pungkas Trump. Meskipun begitu, Trump mengumumkan bahwa ia akan menghadiri upacara peringatan Jimmy Carter di Washington pada 9 Januari.

Di sisi lain, Juru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menyatakan bahwa Gedung Putih tidak berencana untuk mengubah keputusan pengibaran bendera setengah tiang selama 30 hari masa berkabung sejak 29 Desember 2024. Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang selama 30 hari setelah kematian Carter, sesuai dengan kebiasaan ketika seorang presiden AS meninggal.

Dalam konteks ini, Trump mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap keputusan tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada yang senang dengan rencana pengibaran bendera setengah tiang selama pelantikannya. Dia menyoroti perbedaan pandangan antara dirinya dan Partai Demokrat, serta menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak mencerminkan cinta sejati terhadap negara.

Dengan demikian, Trump menunjukkan sikap kritis dan skeptis terhadap keputusan tersebut, sambil tetap mengumumkan partisipasinya dalam upacara peringatan Jimmy Carter. Meskipun ada perbedaan pendapat, Trump tetap berkomitmen untuk menghormati mantan presiden dan menghadiri acara peringatan yang dijadwalkan.

Dengan demikian, situasi ini mencerminkan ketegangan politik yang ada di Amerika Serikat, di mana perbedaan pandangan dan keputusan yang kontroversial dapat menimbulkan konflik dan ketegangan di antara pihak-pihak yang berbeda. Trump, sebagai presiden terpilih, menunjukkan sikap keras dan kritis terhadap keputusan yang diambil, sambil tetap mengikuti protokol dan tata cara yang ada dalam situasi semacam ini.