Serangan Israel Targetkan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah
Pemimpin gerakan Syiah Hizbullah, Hassan Nasrallah, masih hidup setelah serangan udara “besar-besaran” di markas besar kelompok itu. Menurut laporan dari Reuters yang mengutip sumber dekat dengan gerakan tersebut, Nasrallah selamat dari serangan tersebut. Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan pengeboman kompleks bawah tanah milik kelompok pejuang itu di pinggiran kota Dahiyeh, Beirut. Juru bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan bahwa markas utama pejuang Syiah menjadi target serangan, meskipun terletak di bawah lingkungan sipil.
Axios melaporkan pada Jumat (27/9/2024) bahwa sumber dari Israel menyebutkan bahwa Nasrallah menjadi target operasi dan bahwa militer Israel sedang menyelidiki apakah ia terluka dalam serangan tersebut. Namun, Israel belum secara resmi mengonfirmasi informasi ini. Media Israel mengklaim bahwa pemimpin Hizbullah tersebut mungkin tewas dalam serangan tersebut, namun kantor berita Tasnim Iran melaporkan bahwa Nasrallah selamat dari serangan tersebut.
Selain itu, kantor berita Lebanon Al Manar melaporkan bahwa serangan di pinggiran kota Beirut telah menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 76 lainnya, namun tidak menyebutkan Nasrallah. Militer Israel telah melakukan serangan di pinggiran kota selatan Beirut sebanyak empat kali dalam seminggu terakhir, menewaskan tiga komandan tinggi Hizbullah: Ibrahim Aqil, Ahmed Wahbi, dan Ibrahim Qubaisi. Serangan-serangan ini merupakan bagian dari kampanye pengeboman Israel yang menargetkan Hizbullah dan berbagai lokasi di Lebanon.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, setidaknya 1.300 orang telah tewas dalam serangan Israel. Lebih dari 100.000 orang telah dievakuasi dari kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon sejak pasukan Israel mulai bertukar tembakan dengan pejuang Hizbullah pada awal perang Israel-Hamas hampir setahun yang lalu. Hizbullah, yang berbasis di Lebanon, telah mendukung perjuangan Palestina dengan meluncurkan rudal sporadis terhadap instalasi militer Israel sejak Zionis melancarkan kampanye militer terhadap kelompok pejuang Hamas yang berbasis di Gaza.
Otoritas kesehatan Palestina melaporkan bahwa operasi Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, termasuk hampir 16.500 anak-anak. Israel juga telah meningkatkan operasi mereka melawan Hizbullah awal bulan ini, melukai ribuan orang dalam operasi sabotase yang menargetkan perangkat komunikasi genggam kelompok tersebut, dan kemudian membombardir Lebanon selatan dengan serangan udara sejak minggu lalu.