Warga Gaza Tidak Peduli Terhadap Pemilu Presiden AS

Warga Gaza Tidak Peduli Terhadap Pemilu Presiden AS

Dengan beberapa hari tersisa sebelum pemilihan presiden AS, warga Palestina di Gaza merasa tidak yakin dengan arti kemenangan salah satu kandidat bagi perang Israel di wilayah tersebut. “Pemilu Amerika tidak akan berdampak pada perang di Gaza, dan tidak akan memengaruhi kami, warga Palestina,” ujar Saleh Shonnar, seorang pengungsi Palestina di Deir el-Balah. “Amerika adalah mitra dalam perang di Gaza, yang menyebabkan penderitaan bagi anak-anak, wanita, dan orang tua,” tambahnya.

Sementara itu, Mustafa Abu Hamada, pengungsi Palestina lainnya, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemenangan Trump. “Kami berharap Tuhan akan memihak kepada Palestina, karena kami telah menderita begitu lama. Biden tidak memberikan solusi apapun selama empat tahun, meskipun ia berjanji tentang solusi dua negara,” kata Hamada. “Trump lebih memihak kepada Israel, dan hanya peduli pada tawanan. Bagaimana dengan orang-orang yang kelaparan? Kami meminta rakyat Amerika, jika Trump terpilih kembali, untuk memperhatikan nasib rakyat Palestina.”

Di sisi lain, Program Pangan Dunia mengingatkan bahwa kurangnya pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza dapat menyebabkan kelaparan, kecuali tindakan segera diambil. Badan PBB tersebut menyatakan bahwa hanya 42 persen dari 1,1 juta orang yang membutuhkan bantuan pangan di bulan Oktober yang dapat dijangkau karena masalah pasokan dan akses.

“Gaza Utara masih terkepung sejak awal Oktober, dengan lembaga-lembaga kemanusiaan kesulitan mencapai orang-orang yang membutuhkan bantuan. Diperlukan upaya internasional mendesak untuk memastikan pengiriman bantuan dan memberikan akses kepada lembaga kemanusiaan di daerah tersebut,” tambahnya.

Dengan kondisi yang semakin memburuk di Gaza, warga Palestina menantikan bantuan dan perhatian dari komunitas internasional. Semoga situasi di Gaza segera membaik dan perdamaian dapat terwujud bagi semua yang tinggal di wilayah tersebut. Semoga pemimpin terpilih di Amerika nantinya dapat memberikan solusi yang adil bagi konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.