Iran Menyalahkan Israel atas Kematian 2 Komandan Garda Revolusi

Iran Menyalahkan Israel atas Kematian 2 Komandan Garda Revolusi

Pada hari ini, Iran mengumumkan bahwa dua komandan Garda Revolusi telah tewas dalam serangan yang mereka klaim dilakukan oleh Israel. Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan ini dan mengklaim bahwa pesawat tempur F-35 Israel digunakan untuk meluncurkan rudal yang menghantam kendaraan komandan tersebut. Adapun nama 2 komandan tersebut bernama Mohammad-Reza Zahedi dan Mohammad-Hadi Haji Rahimi sebagai komandan tertinggi di pangkalan militer Iran.

Gedung konsulat di Damaskus, ibu kota Suriah. menjadi target dari enam rudal yang ditembakkan oleh pesawat tempur F-35 Israel. Dimana pada saat itu di dalam gedung tersebut masi terdapat banyak orang, lima di antaranya anggota IRGC yang juga terikut tewas dalam insiden tersebut.

Komandan Garda Revolusi yang Meninggal

Komandan Garda Revolusi yang tewas dalam serangan ini adalah Jenderal Mohammad-Reza Zahedi, komandan Pasukan Quds dan salah satu tokoh paling berpengaruh di Iran. Jenderal Zahedi terkenal karena perannya dalam mendukung kelompok-kelompok militan di wilayah Timur Tengah, termasuk di Suriah dan Irak.

Yang kedua adalah Jenderal Mohammad-Hadi Haji Rahimi, seorang ilmuwan nuklir dan kepala program senjata nuklir Iran. Rahimitelah lama menjadi target intelijen Barat dan Israel karena perannya dalam pengembangan senjata nuklir Iran.

Penyebab Serangan dan Keterlibatan Israel

Iran menuduh bahwa serangan ini dilakukan oleh Israel menggunakan pesawat tempur F-35, pesawat tempur canggih yang dimiliki oleh Israel. F-35 diketahui memiliki kemampuan untuk melakukan serangan jarak jauh dengan presisi tinggi.

Israel, bagaimanapun, belum memberikan komentar resmi tentang keterlibatannya dalam serangan ini. Namun, Israel telah lama menjadi kritikus utama program senjata nuklir Iran dan telah melakukan serangan udara terhadap target Iran di masa lalu.

Hubungan antara Iran dan Israel telah tegang selama bertahun-tahun. Iran secara terbuka menyerukan penghancuran Israel dan telah memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok militan di wilayah Timur Tengah yang bertujuan untuk melawan Israel. Israel, di sisi lain, melihat program senjata nuklir Iran sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasional mereka.

Akibat dan Dampak dari Pembunuhan Komandan Garda Revolusi

Pembunuhan dua komandan Garda Revolusi ini akan memiliki dampak yang signifikan bagi Iran dan wilayah sekitarnya. Jenderal Soleimani adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di Iran dan kehilangannya akan meninggalkan kekosongan besar dalam Garda Revolusi. Selain itu, Jenderal Fakhrizadeh adalah salah satu ilmuwan nuklir terkemuka Iran dan kehilangannya akan memperlambat program senjata nuklir Iran.

Reaksi Iran terhadap serangan ini masih belum jelas. Namun, Iran telah mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Israel dan sekutunya. Kondisi di wilayah Timur Tengah dapat memanas lebih lanjut sebagai akibat dari serangan ini, dengan kemungkinan adanya serangan balasan dari kelompok-kelompok militan yang didukung oleh Iran.

Internasional, banyak negara telah mengutuk serangan ini dan meminta agar ketegangan antara Iran dan Israel diatasi dengan cara damai. Namun, ketidakstabilan di wilayah Timur Tengah telah menjadi sumber kekhawatiran global selama bertahun-tahun, dan serangan ini hanya akan memperburuk situasi tersebut.

Pembunuhan dua komandan Garda Revolusi Iran dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel telah meningkatkan ketegangan di wilayah Timur Tengah. Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan ini dan mengklaim penggunaan pesawat tempur F-35 dalam serangan tersebut. Dampak dari pembunuhan ini masih harus dilihat, tetapi kemungkinan adanya eskalasi konflik di wilayah tersebut sangatlah besar.