Mantan Panglima Militer Ukraina Ungkap Eropa Tidak Siap Perang Melawan Rusia

Mantan Panglima Militer Ukraina Ungkap Eropa Tidak Siap Perang Melawan Rusia

Mantan Panglima Militer Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, mengungkapkan bahwa negara-negara Eropa tidak siap menghadapi konfrontasi militer yang panjang dengan Rusia. Menurutnya, persediaan rudal pertahanan udara mereka tidak mencukupi untuk menghadapi konflik berintensitas tinggi. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah wawancara dengan Ukrainskaya Pravda pada hari Sabtu.

Pada bulan Oktober, lebih dari 1.800 pesawat nirawak dan rudal Rusia menargetkan jaringan listrik Ukraina, dan jumlah tersebut meningkat menjadi lebih dari 3.000 unit pada bulan November. Zaluzhny mempertanyakan apakah negara-negara Eropa, termasuk Inggris, memiliki cukup stok rudal untuk sistem pertahanan udara Patriot guna mencegah serangan bom berpemandu.

Meskipun negara-negara Eropa mungkin siap untuk operasi militer jangka pendek, namun kesiapan mereka untuk perang yang menguras tenaga masih diragukan. Zaluzhny menekankan bahwa stok rudal pencegat selalu terbatas dan mahal untuk diproduksi. Setiap rudal pencegat PAC-3 dari sistem Patriot Amerika Serikat menghabiskan biaya sekitar USD4 juta.

Rusia semakin intensif dalam serangan terhadap fasilitas industri militer Ukraina dan infrastruktur energi penting sebagai balasan atas serangan Kyiv dan serangan terhadap fasilitas minyak Rusia. Moskow menggunakan rudal hipersonik Oreshnik untuk pertama kalinya terhadap kompleks industri Yuzhmash di Dnipro sebagai tindakan balasan.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa tidak ada sistem pertahanan udara yang dapat mencegat misil Oreshnik. Dia memperingatkan bahwa Moskow berhak menyerang target militer negara asing yang menggunakan senjata mereka melawan Rusia.

Dengan perkembangan konflik ini, Zaluzhny menegaskan bahwa negara-negara Eropa harus meningkatkan persiapan mereka dalam menghadapi ancaman militer yang semakin kompleks. Ketersediaan rudal pertahanan udara yang memadai menjadi kunci dalam menghadapi konflik yang berlarut-larut.

Dalam situasi yang semakin tegang ini, kerjasama antarnegara Eropa dan dukungan dari negara lain menjadi penting untuk memperkuat pertahanan wilayah tersebut. Negara-negara Eropa perlu memperhatikan kesiapan mereka dalam menghadapi potensi konflik militer yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas wilayah tersebut.

Dengan demikian, langkah-langkah preventif dan peningkatan kemampuan pertahanan militer menjadi hal yang sangat penting bagi negara-negara Eropa untuk mengantisipasi ancaman yang semakin kompleks di masa depan. Semoga negara-negara tersebut dapat bekerja sama dan bersiap secara optimal dalam menghadapi tantangan keamanan yang ada.